Whoaaaa da lama niew gak apdet blog TT~TT

Kali iniew gw pengen updet blog lagi, dengan topik yg baru gw baca di majalah GoGirl! semalem, hasil pinjeman dari temen gw yang baru potong poni, Ay’z..^^

Wew, di edisi bulan Juli 2007, GoGirl! ngebahas tentang issue Global Warming. Tapi bukan Global Warmingnya yg mo gw bahas melainkan tentang Animal Cruelty ato Penyiksaan Terhadap Binatang Lucu dan Tak Berdosa [wew, oke, gak semuanya lucu, tapi tetep aja, they’re innocent].

Dari yang gw baca, GoGirl! membahas tentang peran salah satu organisasi Peduli Hak Asasi Binatang terkenal di dunia, yaitu PETA [People for the Ethical Treatment of Animals] yang berkampanye : ANIMALS ARE NOT OURS!

Pertama kita bahas latar belakangnya dulu deh.

Manusia itu emang terkenal sebagai perusak alam semesta, termasuk binatang. Mereka dengan kejamnya mengurung anjing tak berdosa dalam kerangkeng dingin, ngurung monyet yang bakal dijadiin alat percobaan kosmetik karena mirip manusia [mungkin cuma dikasih makan pisang sehari dua batang dan aer kali yah TTxTT], dikulitin buat bikin tas ato baju [seperti waktu gw ke Tangkuban Perahu minggu kemaren, dmn org2 pada jualan tas dan topi bulu kelinci TTxTT], ato dijadiin objek sirkus seperti Gajah Balet ato Singa Lompat Indah [yg notabene bukan kemampuan binatang2 tersebut] tanpa dikasih perhatian dan perawatan lebih.

Yah, tapi selain itu, GoGirl! juga menuliskan kalo PETA itu emang cukup agresif, frontal, dan radikal dalam aksinya. Nggak jarang mereka melakukan tindak kriminal dan perseteruan dengan pihak lain.

Nah, sekarang coba pikir.
Seandainya ilmuwan2 jaman baheula kaga melakukan animal testing, apakah sekarang bakal ada obat2 manjur [yg mungkin dulu hasil animal testing] untuk nyembuhin banyak penyakit manusia? Sadarkah org2 pembela kebenaran alias manusia peduli hewan itu kalo hewan2 itu dikorbankan demi kesejahteraan manusia? Yah, mungkin cara para ilmuwan memperlakukan binatang memang salah, tapi gak bisa dong kita seenaknya nyalahin para ilmuwan itu semata? Toh kita juga butuh obat2 kan? Dan ilmuwan2 itu gak bisa menemukan obat2 baru yang mujarab kalo gak dicobain dulu ke hewan. Ato mungkin, kalo emang org2 dari organisasi pecinta binatang bener2 peduli sama Hak Asasi Hewan, mereka bersedia menggantikan hewan2 untuk testing obat baru meskipun nyawa resikonya?
Kh, gw yakin mereka gak mau.

Yah, gw bukannya mo membela org2 yg uda memanfaatkan dan menyakiti para binatang karena org2 itu sendiri emang banyak yg keteraluan, misalnya dengan memukuli para binatang, ato apa deh…
Gw cuma pengen ngasih tau kalo untuk membela binatang tuh gak perlu deh sampe melakukan hal2 yg melanggar hukum dan hal2 yg bisa bikin masyarakat resah. Kalo mereka begitu, lantas apa bedanya sama org yg uda menyakiti binatang tanpa perasaan? Kenapa mereka gak bisa memperjuangkan Hak Asasi Binatang tanpa kekerasan? Memangnya binatang seneng kalo dibela dengan cara menyeramkan gitu?

Dan satu lagi yg hal yg bikin gw bertanya2.
Apa betul hewan2 liar lebih suka hidup di alam liar dan hidup bebas?

Nah, kita coba bandingkan hidup hewan di Bonbin [kebon binatang] misalnya Taman Safari ato Kebun Binatang Nasional Afrika, dengan hewan yg hidup di alam liar.

Hewan di alam liar harus berburu sendiri untuk dapetin mangsanya. Intinya untuk makan aja dia harus susah payah berburu dulu, malah kadang terpaksa gak makan klo buruannya lepas. Semenatar hewan di kebon binatang dapet atah makan teratur dan dijamin gak kelaperan. Wew, setidaknya mereka gak dibiarin mati kelaperan.
Lalu, hewan di alam liar sering banget terlibat baku hantam perebutan daerah kekuasaan dan hidupnya sering terancam baik karena perebuatn daerah kekuasaan itu atau diserang hewan buas laennya. Bandingin dengan hewan yg tinggal di kebon binatang dengan aman dan nyaman tanpa taku diserang binatang laen.

Kalo uda gitu, memangnya hewan liar lebih memilih hidup di alam liar yg uda jelas lebih banyak gak enaknya? Sadarkah semua bahwa selama ini yg menganggap bahwa hewan liar lebih suka dan lebih bahagia hidup di alam bebas adalah manusia? Lalu, gimana perasaan binatang itu sendiri?

Sekali lagi gw tegasin kalo gw gak mau bilang kalo hewan lebih baik di bonbin aja. Karena gimanapun mereka itu hewan liar yang punya naluri sebagai hewan liar.
Yg ingin gw lakukan adalah memberikan sudut pandang yg laen aja, bahwa kita sebagai manusia hendaknya jgn terlalu terfokus sama satu cara berpikir aja, dan lebih memperluas cara berpikir kita dari berbagai sudut pandang.

Yawiz, gw rasa cukup telaah gw nih hari hahahhaaha…

Tha2…

Notes : inspired by All American Girl-nya Meg Cabot, dimana salah satu karakter cowonya dikisahkan nembak kaca jendela rumah orangtuanya sebagai aksi protes karena orangtuanya melakukan percobaan terhadap binatang, juga Life of Phi yang mengisahkan Phi, anak India yang keluarganya buka usaha kebun binatang di India sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Kanada. Sayang kapal yg mereka tumpangi karam dan Phi yang selamat seorang diri mesti bertahan selama lebih dari 200 hari di lautan lepas bersama seekor harimau bengal, seekor hyena, orang utan, dll dalam satu sekoci.
Dua kisah di atas sangat inspiring, sumpah.

Dan bagi yg mo gabung di PETA, bisa masuk
www.peta.org
Karena, disamping cara2 radikal yg mereka lakukan, organisasi ini bener2 peduli sama nasib binatang, dan gw salut sama usaha mereka untuk menyelamatkan para binatang tersebut^^