Too sad for Friday

Yo, met malem minna-san..,


Jam menunjukkan pukul 23.14 waktu Singamuntahaer alias SG.


Gw lagi belajar2 dikit buat tes besok [tadinya malah niatnya kaga mo belajar] waktu gw baca artikel di student book gw yg dibahas di kelas hari Jumat lalu. Judulnya "A LETTER TO THE NEW BORN SON". Di artikel itu, sang penulis menuangkan syukur sebesar-besarnya, mengungkapkan segala-galanya tentang putranya yang baru lahir, tentang bagaimana dia selalu memimpikan, membayangkan, dan mengharapkan kehadiran putranya itu. Juga ada bagian dimana si penulis bercerita ttg pekerjaan dia sebagai reporter yang selalu ada di ujung maut, dan karena pekerjaannya itulah dia melihat berbagai kemalangan yang menimpa anak-anak di seluruh dunia. Entah anak-anak yang meninggal karena wabah kepalaran di negaranya, terluka karena perang, atau ditemukan meninggal dalam keadaan masih berpelukan dengan ibu mereka.

Di malam yang tenang gini [cuma dilatarbelakangi musik BGM Ratatouille dan suara tante gw karaokean], gw tiba-tiba merenung.

Gw duduk di atas kasur. Memang sih gw selalu ngeluh kasurnya kotor, bau apek, penuh bulu anjing, dan sebagainya. Tapi setidaknya gw duduk [dan akan tidur] di atas kasur dengan selimut tebel [yang juga bau anjing sebetulnya]. Terlintas di kepala gw, berapa banyak anak-anak di dunia ini yang tidur di bawah kolong jembatan, atau berlindung di ruangan bawah tanah karena rumahnya di tas sedang dibom? Berapa banyak anak-anak yang dalam tidurnya menangis karena orang tuanya atau anggota keluarganya baru terbunuh oleh serangan sekelompok bersenjata? Berapa banyak dari mereka semua yang sekarang meringkuk kedinginan di jalanan berselimutkan, mungkin, koran bekas, atau bahkan mungkin tanpa selimut sama sekali? Bisakah mereka tidur sementara perut mereka bergemuruh? Atau, bisakah mereka tidur, 
sementara badan mereka penuh luka? Apa yang kira-kira mereka pikirin?

Klo gw jadi mereka, gw ga akan bisa tidur.

Laper..

Sedih, merana karena baru kehilangan keluarga..

Kedinginan..

Badan sakit..

Dan, mungkin gw bakal kepikiran sepanjang malem,

Besok, kira-kira gw maish hidup apa kaga?
Wew, mungkin lebih baik mati, daripada mesti menderita gini melulu...


Gw tiba-tiba merasa sedih banget mikirin itu semua. Klo dipikir-pikir, sesial-sialnya gw tinggal di kandang anjing gini, tetep ga sebanding dibanding anak-anak yang tinggal di negara-negara macem Ethiopia ato Afganistan.

Tiba-tiba kandang anjing ini terlihat sedikit bagus di mata gw.

beruntung banget kan gw, malem ini gw masih makan nasi ayam sampe kenyang, ada tambahan snek yg gw bawa dari Indo juga, bisa main komputer di atas kasur, ngadem pake AC, mo pipis dan boker tinggal ke WC, mo tidur tinggal tidur.

So, mari kita doain mereka semua yang ga seberuntung kita.
Semoga dunia bisa menjadi tempat yg lebih baik buat kita semua.
Semoga keadilan ditegakkan untuk anak-anak itu.

Dan, seperti gw kutip dari temen gw, pas guru gw nanya, "Is this topic too heavy for Friday?"

dan jawabannya,
"No, it's too sad for Friday..."


heal the world,
make it a better place,
for you and for me and the entire human races,
there are people dying,
if you care enough for the living,
make it a better place for you and for me..

[Michael Jackson - Heal The World]

1 p i e c e s . .:

Anonymous said...

Yoo..
nice topic raichan..

baru kali ini gw baca tulisan lu yang kek gini..

Ganbatte..

what time . . . ?

. . a r c h i v e s . .

. . tweet-tweetan . .

. . t e a . . b r e a k . .


ShoutMix chat widget

Followers